![]() |
Lensa Biconveks |
Bila anda mengalami gangguan penglihatan, seperti tidak dapat melihat jauh atau tidak dapat melihat dekat, apa yang anda gunakan sebagai alat bantu penglihatan anda? Bila anda sedang mengadakan penelitian biologis tentang mikroorganisme, susunan sel dan jaringan tubuh manusia, serta jaringan-jaringan pada tumbuhan, apa yang anda gunakan sebagai alat bantu penglihatan anda? Bila anda ingin mengamati benda-benda luar angkasa yang jaraknya beribu-ribu bahkan berjuta-juta kilometer dari bumi, apa yang anda gunakan sebagai alat bantu penglihatan anda? Semua alat yang kita gunakan tersebut tersusun dari lensa.
![]() |
Kacamata sebagai salah satu aplikasi lensa. [Sumber: http://www.insidesocal.com] |
![]() |
Mikroskop sebgaai salah satu aplikasi lensa. [Sumber: http://www.sciencephoto.com] |
Optical instruments atau alat optik adalah alat buatan manusia yang memiliki prinsip kerja menyerupai mata. Jika membahas mengenai alat optik, tentu kita tidak lepas dari bahasan optik itu sendiri. Yang dimaksud dengan optik ini sendiri adalah tampilan karena adanya suatu benda nyata yang terkena cahaya. Benda-benda tersebut mengalami proses sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat dilihat oleh mata. Alat optik yang digunakan masing-masing memiliki bagian khusus yang mendukung prinsip kerja dari alat tersebut. Bagian penyusun alat optik yang paling penting adalah lensa.
![]() |
Lensa. [Sumber: http://www.blogceria.com] |
Lensa adalah material transparan (umumnya
terbuat dari kaca atau plastik) yang memiliki dua permukaan (salah satu atau
keduanya memiliki permukaan melengkung) sehingga dapat membelokkan sinar yang
melewatinya. Permukaan melengkung yang dimiliki oleh lensa berfungsi
membelokkan cahaya yang jatuh padanya, sehingga ketika cahaya tersebut
meninggalkan lensa, ia akan berkumpul pada satu titik atau menyebar menuju arah
yang berbeda. Pengumpulan atau penyebaran cahaya ini bergantung pada lengkungan
dari permukaan lensa tersebut.
Sejak kapan sih lensa ditemukan? Saya yakin
pertanyaan semacam ini pernah terlintas di benak anda paling tidak sekali.
Penemuan lensa sendiri diawali oleh penemuan kaca beribu tahun yang lalu.
Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya, kaca mulai ditemukan sejak 5000
tahun sebelum masehi yang dibuktikan oleh sejarawan Romawi Kuno, Pliny (23-79 sebelum
masehi). Pliny mengadakan penelitian kecil yang merujuk pada kenyataan bahwa
kaca telah ditemukan oleh para pedagang Phoenic di wilayah yang sekarang
disebut Suriah pada 5000 tahun sebelum masehi. Pliny mengungkapkan bahwa saat
istirahat, para pedagang ini membakar makanan dalam wadah yang sebenarnya
terbuat dari kaca.
Kemudian, pegetahuan berkembang menghasilkan penemuan baru, yakni pembakaran kaca/burning glass oleh seorang dramawan asal Yunani Kuno bernama Aristophanes sekitar tahun 424 SM. Caranya dalah dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa (titik api lensa). Aristophanes juga memasukkan fenomena burning glass tersebut ke dalam salah satu sandiwaranya yang berjudul The Clouds.
![]() |
Roger Bacon (1214 - 1294). [Sumber: http://tidakin.blogspot.com] |
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu
pengetahuan, lensa pun juga mengalami perkembangan. Lensa yang dahulu hanya
digunakan sebagai alat pembakaran, mengalami perubahan fungsi yakni menjadi
alat perbesaran (magnifier). Sejarah mencatat bahwa fisikawan Muslim
legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M) merupakan orang pertama yang
mempelajari tentang masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya. Hal ini
dibuktikan dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik). Lensa
mulai diaplikasikan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata dan lup (kaca
pembesar) pada abad ke-13. Lup (kaca pembesar) ditemukan oleh seorang sarjana
Inggris, Roger Bacon (1214-1294) pada awal abad ke-13. Sedangkan kacamata
ditemukan setelah penemuan lup tersebut, kurang lebih pada abad ke-14.
Nah, cukup mengobati rasa penasaran anda bukan
tentang kapan lensa ditemukan? Sebenarnya, penemuan lensa tersebut pernah
menjadi sebuah perdebatan bagi dua bangsa, yakni bangsa Eropa dan bangsa Arab.
Bangsa Eropa mengaku bahwa merekalah penemu lensa, sedangkan beberapa bukti
mengatakan ilmuwan Muslim lah yang lebih dahulu menemukan lensa. Beberapa
sumber bukti tersebut antara lain adalah puisi-puisi karya Ibnu al-Hamdis (1055
M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair
itu ditulis sekitar 200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata.
Berikut sedikit kutipan dari isi puisi tersebut :
“Benda bening
menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air,
tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi,
basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya.”
Jika puisi tersebut benar-benar ditulis pada
abad ke-11, berarti lensa maupun kacamata memang ditemukan pertama kali oleh
kaum Muslim. Baru sekitar 200 tahun setelah itu bangsa barat menemukan
kacamata.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar